CATATAN DAN TIPS TENTANG CB
Banyak orang yang menanyakan mengenai langkah-langkah perbaikan CB. Namun sebelum ke arah itu ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum melakukan perbaikan. Dari pengalaman saya yang cuma 2 tahun bawa CB, saya mengetahui ada beberapa aliran yang sering dipakai/dianut oleh pengendara CB khususnya di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan sedikit Bali.Yang sering saya lihat dalam jambore, HUT, dan pertemuan CB-CB/motor (Honda) klasik di seputaran Jateng/DIY, aliran yang sering atau jamak dianut adalah aliran “Low Rider”. Saya menyebutnya Low Rider karena sebenarnya (menurut saya) belum ada nama resmi untuk aliran macam ini. Kalau aliran original, rat bike, trail, jap’s style, dan Harley sudah bisa diketahu dari aksesorisnya, namun untuk aliran ini saya belum menemukannya. Kenapa saya sebut aliran Low Rider, karena sekilas model Honda CB seperti ini mirip dengan Harley yang Low Rider. Agak ceper, ban belakang ‘kemakan’ spatbor/slebor, sok depan dipendekin dikit, jok lurus/rata berkesan “low”, dan tangki yang membulat persis kayak HD Low Rider. Ya namun ini pendapat saya, mungkin saja ada pendapat lain yang lebih tepat.
Berbicara mengenai perbaikan CB, tiap-tiap aliran diatas tentu arah/jenis perbaikannya berbeda. Aliran original look jelas berusaha semaksimal mungkin melakukan perbaikan/penggantian parts/komponen untuk mencapai tujuannnya itu. Aliran ini jelas-jelas mengharamkan penggantian –misalnya- piston dengan milik GL Pro/Tiger, sok depan dengan Megapro, memasang rem cakram, CDI, dst. yang berbau modern. Apa adanya CB waktu pertama kali diluncurkan ya seperti itu yang diusahakan sekarang: piston kecil, rem teromol, platina, dll. Yah, tapi itu kan selera masing-masing pecinta CB..

Lain lagi dengan aliran Jap’s Style atau trail style. Penggantian tangki yang agak kecil-mengerucut wajib dilakukan. Setang lebar, ban semi-pacul dengan pelek besar (diameter 18-21 inch) juga kayaknya wajib. Mesin juga bisa di tune up. Mau ganti seker besar, karbu kotak, atopun masukin piston Scorpio juga ga masalah. Eit, satu lagi. Jok untuk 2 style ini juga relatif diganti dengan yang model agak nungging. Ga lagi datar..
Rat bike style adalah gaya sebebas-bebasnya, hehehehe…. maklum, soalnya motor yang paling jelek, buluk, kumuh, dan yang barang “kelontong”-nya paling lengkap adalah juaranya. Bahkan pernah di suatu acara HCCI, diadakanlah lomba motor yang bannya paling mulus alias gundul bahkan sampai kelihatan ply (kawat dalam)-nya adalah juaranya! Nah, ini adalah aliran ‘suka-suka gue’. Mungkin bagi penganut aliran ini, yang terpenting adalah proses touring menuju tujuan, bisa jalan santai, tidur di pinggir jalan, dan tidak menomorsatukan kecepatan. Oya, yang khas dari Rat Bike Style ini adalah dipasangnya (aduh..lupa istilahnya).. yaitu semacam papan yang terbuat dari besi yang di ujungnya dikasih ban. Papan ini dipasang di sisi kiri motor. Papan ini bisa digunakan untuk berbagai macam hal, menaruh barang-barang ‘kelontong’, untuk boncenger lebih dari 2 (uniknya walopun boncengan lebih dari 2, mereka tetap pake helm, hihihihi…), dan juga untuk tidur.. Untuk urusan mesin, style ini tidak mengharamkan penggantian komponen piston, silinder, dan kop. Namun biasanya mesin total di cat hitam, biar terkesan sangar dan kumuh..

Dalam pandangan saya, aliran Low Rider adalah aliran yang banyak dianut saat ini. Aliran ini cenderung masih mempertahankan bodi/frame asli seperti: tangki bulet, tidak potong rangka, jok model standar (walopun sudah dimodif kecil dan lurus), sepatbor depan dan belakang masih aslinya (yang depan kebanyakan sudah diganti model plastik). Namun yang membedakan, mesin sudah dimodif habis-habisan. Mulai dari ganti piston Tiger sampai ke pasang Silinder CBR 150 atau Vixion.. Mungkin juga aliran ini bisa disebut Sleepers karena bodi standar/culun, namun mesin galak. Jadi ama motor-motor baru juga ga kalah larinya. Kalau style ini ubahannya banyak ke variasi, bukan bodi. Seperti menambahkan rem cakram depan belakang, pasang double starter, sok depan belakang diganti yang lebih muda, cat Sikkens, dsb.

Ya begini kira-kira pengalaman saya selama ini. Waloupun sekarang saya jarang menghadiri Jambore, HUT Klub, ato acara yang berkaitan dengan CB, namun saya masih mengikuti berita-beritanya melalui teman-teman di luar kota.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar